239 Ribu Tiket Kereta Mudik Daop 8 Surabaya Sudah Terjual

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: PT KAI Daop 8 Surabaya telah menjual 239.625 tiket angkutan Lebaran 2023 pada periode 12 April hingga 3 Mei atau sekitar 42 persen dari jumlah tiket yang disediakan sebanyak 563.890 tiket.

Manajer Humas KAI Daop 8 Luqman Arif mengatakan, jumlah tersebut masih bisa bertambah, karena penjualan masih berlangsung.

"Kami berharap masyarakat dapat merencanakan perjalanannya dengan baik karena tiket KA masa Angkutan Lebaran masih banyak tersedia," kata Luqman, Jumat, 24 Maret 2023.

Menurut dia, setiap hari, Daop 8 menyediakan sebanyak 24.424 tempat duduk selama masa Angkutan Lebaran 2023. Berdasarkan tanggal keberangkatan, KA yang menjadi favorit dipesan di antaranya pada 20 April 2023 sebanyak 77 persen. Sedangkan untuk 21 April 2023 sebanyak 56 persen dann 19 April 2023 47 persen.

BACA: Keluar Masuk Hutan, Gadis Sidoarjo Jadi Lulusan Terbaik Unesa

"Untuk tanggal pemesanan tiket KA setelah hari Lebaran, yang menjadi favorit pada 26 April 2023 sebanyak 83 persen, 25 April 2023 sebanyak 74 persen kemudian 1 Mei 2023 sebanyak 65 persen," katanya.

Sebelumnya, libur Hari Raya Nyepi 2023, KAI Daop 8 Surabaya mencatat 18.790 pelanggan yang melakukan perjalanan pada 21 Maret 2023.

Dari jumlah tersebut, 3.870 pelanggan dari keberangkatan Stasiun Malang, 8.350 dari Surabaya Gubeng, 3.570 dari Surabaya Pasar Turi dan selebihnya dari stasiun lain di wilayahnya.

Selama masa Nyepi, pihaknya menjalankan sebanyak 40 KA dengan rincian sembilan KA dari Surabaya Pasarturi, 15 KA dari Surabaya Gubeng, dan delapan dari Stasiun Malang.

Berdasarkan data, mayoritas para pelanggan menggunakan KA Sancaka tujuan Yogyakarta, KA Argowilis tujuan Bandung, KA Airlangga tujuan Pasarsenen, serta KA Ranggajati tujuan Jember dan Blambangan Ekspres tujuan Ketapang.

"Kami tidak henti-hentinya mengimbau para pelanggan untuk selalu mematuhi peraturan persyaratan pelanggan, di antaranya kondisi tubuh sehat, menggunakan masker dengan baik dan benar kemudian terutama sudah harus vaksin," ujarnya.

 


(TOM)

Berita Terkait