Dosen Teknik Malang Manfaatkan Bulu Ayam Menjadi Serat Fiber

Aladan menunjukkan bulu ayam yang ia ubah menjadi serat fiber untuk pembuatan produk industri rumah tangga hingga olahraga (Foto/ Metro TV) Aladan menunjukkan bulu ayam yang ia ubah menjadi serat fiber untuk pembuatan produk industri rumah tangga hingga olahraga (Foto/ Metro TV)

MALANG : Melimpahnya limbah bulu ayam di Malang Raya mengilhami dosen teknik di salah satu kampus di Malang menjadikannya bahan pengganti serat fiber. Serat ini biasa digunakan pada industri peralatan rumah tangga, otomotif hingga olahraga.

Dia adalah Aladin Eko Purkuncoro, dosen di Institute Teknologi Nasional Malang sekaligus inovator. Aladin mengatakan bulu unggas sangat mudah dijumpai. Produk yang dihasilkan diklaim memiliki kekuatan  dan lebih ekonomis dibanding produk yang sama berbahan serat fiber.

Menurutya, selama ini bulu unggas lebih banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan shuttle cock badminton. Sejumlah daerah di kota dan kabupaten Malang diketahui menjadi sentra industri kelas kecil dan menengah industri ini.

"Sayangnya, ujung dari bulu unggas tersebut ataupun bulu yang tidak memenuhi standar langsung menjadi limbah tak terpakai dan menjadi sampah," terangnya.  

Mendapati hal itu, Aladin melakukan penelitian manfaat bulu unggas sebagai bahan pengganti komposit serat fiber. Melalui proses penelitian panjang, uji kekuatan, elastisitas hingga faktor ekonomis terpilihlah bulu unggas terutama ayam ini.

Hingga kini, Aladin sudah mampu membuat formula terbaik pemanfaatan bulu unggas. Termasuk perpaduannya dengan bahan baku pendamping, mulai dari rambut dan kuku manusia, hingga serabut buah kelapa.

"Sebagai bahan pengikat, digunakan cairan resin industri," terangnya.

Dia menjelaskan satu produk yang terbuat dari serat bulu ayam yang kini siap menjalani proses produksi secara massal adalah pintu kamar mandi. Di pasar dalam negeri, 1 unit pintu produksi pabrikan dibanderol kisaran Rp200 ribu hingga jutaan rupiah tergantung bentuk dan merek.

Namun kreasi Aladin dengan pemanfaatan bulu unggasnya dijual kisaran Rp150 ribu saja. Tak hanya berhenti di pintu kamar mandi saja, Aladin kini mulai mengembangkan formula tersebut ke produk helm serta pengaman tubuh di beberapa cabang olah raga ketangkasan atau kecepatan hingga industri otomotif.


(ADI)