SIDOARJO : Aksi cabul guru ngaji terhadap anak-anak penghuni panti asuhan di kwasan Sidokare Asri, Sidoarjo mengagetkan para tetangga. Mereka tak menyangka, pelaku berinisial AH tersebut tega berbuat bejat terhap anak didiknya sendiri yang masih anak-anak.
"Kami semua kaget. Tidak menyangka. Apalagi, warga di sekitar sini juga kerap membantu. Memberikan makanan kepada anak-anak penghuni yatim di situ," kata Ketua RT Sidokare Slamet Budianto, Sabtu 12 Juni 2021.
Slamet mengatakan pelaku pencabulan AH, tergolong orang baru di kawasan tempat tinggalnya. Sebab, dia baru pindah dan mengontrak di kawasan Sidokare 7 bulan lalu. "Rumahnya sendiri direnovasi, lalu kontak di sini," katanya.
BACA JUGA : Bantah Ada Pelecehan Seksual di SPI, Komnas PA : Kita Buktikan Saja
Menurut Slamet rumah tersebut disewa oleh tersangka AH untuk 2 tahun. Di tempat tersebut pelaku tinggal bersama istri dan anak, serta 22 anak yatim piatu dan dua orang pengajar. "Kebanyakan mereka (anak panti asuhan) berasal dari luar Jawa," katanya.
Hasil penyelidikan polisi, di rumah kontrakan itulah pelaku AH mencabuli lebih dari 10 anak yatim piatu. Mereka disodomi dipaksa melayani nafsu bejatnya.
Diketahui, oknum ustaz berinisial AH asal Bandung ditangkap petugas Satreskrim Polresta Sidoarjo karena diduga telah mencabuli 25 santrinya yang masih di bawah umur. Ironisnya, puluhan santri tersebut merupakan anak yatim piatu.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji mengatakan, perbuatan bejat oknum guru ngaji itu terungkap setelah adanya donatur di yayasan pondok pesantren di kawasan Sidokare Asri curiga dengan aktivitas pondok di luar jam mengaji.
(ADI)