Tokoh Pers Jakob Oetama Meninggal Dunia, Selamat Jalan Teladan Kemanusiaan.......

Jakob Oetama/MI Jakob Oetama/MI

JAKARTA:  Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, tutup usia. Pria 88 tahun itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 9 September 2020.
 
“Betul (Jacob) tutup usia,  sudah lama sakit dan sudah usia lanjut juga,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Hulung Hapsari, kepada Medcom.id. 
 
Jakob lahir di Borobudur, Magelang, pada 27 September 1931. Dia dikenal sebagai pendiri majalah Intisari bersama P.K Ojong pada 1963.
 
Pada 28 Juni 1965, Jacob dan Ojong mendirikan harian Kompas. Bisnisnya terus berkembang sampai memiliki sejumlah anak perusahaan.
 
Teladan Kemanusian

Jakob Oetama, dikenang sebagai sosok yang mengutamakan kemanusiaan. Jacob selalu ingin membela kaum yang tidak terdengar.
 
"Pak Jakob banyak mendidik nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, dan keterbukaan," kata Ketua Komisi Pemberdayaan Organisasi Dewan Pers, Asep Setiawan, kepada Medcom.id, Rabu, 9 September 2020.
 
Asep mengingat betul seluruh teladan Jakob. Dia sempat bekerja di Kompas sejak 1988 sampai 2000. Salah satu pengalaman Asep melihat sisi kemanusiaan Jakob saat akhir masa orde baru. Jakob selalu mewanti-wanti jurnalis Kompas menjunjung tinggi kemanusiaan.
 
"Setiap liputan kita diingatkan untuk mengingatkan atau mengkritisi yang kuat (pemerintah) dan membela yang kecil (masyarakat)," ujar Asep.
 
Asep menyebut Jakob juga kental dengan sifat kebapakan. Sifat supel Jakob juga dirasakan jurnalis lainnya.
 
"Beliau sangat kebapakan. Bahkan waktu sehat, beliau siang malam turun untuk mengobrol," kata trainer Media Academy di Media Group ini.


 


(TOM)