Mendunia, Gesekan Biola Anak Penjual Rujak Surabaya

Jawa Nur Alam bersama biola kesayangannya. (metrotv) Jawa Nur Alam bersama biola kesayangannya. (metrotv)

SURABAYA: Berawal dari video viral, permainan biola gadis belia anak penjual rucak cingur di Surabaya berhasil menghebohkan dunia. Tak hanya musisi Indonesia namun sejumlah musisi dunia juga dibuat terpana.

Dari video viral beberapa waktu lalu, tampak aksi seorang remaja perempuan asal Surabaya bermain biola sambil menggendong anak kecil. Setelah ditelusuri, gadis belia ini bernama Jawa Nur Alam, berusia 13 tahun.

Ditemui di rumahnya, kawasan Kalijudan Mulia  Jawa menunjukkan lima koleksi biola kesayangannya. Satu
diantaranya  biola jacobus tainer in absam buatan Jerman yang berusia 400 tahun.

"Biola ini langka hadiah dari seseorang dari luar negeri waktu melihat saya bermain biola," ucapnya tersenyum membuka obrolan.  

Jawa mengaku mengenal dan mulai belajar biola sejak berusia delapan tahun. Saat itu dia diajak ayahnya ke Balai Pemuda melihat pertunjukkan seni rupa.

“Awalnya kagum  pada teman ayah yang bermain biola saat menggelar pameran seni rupa di Balai Pemuda Surabaya. Setelah itu ingin belajar, “ kenangnya.

Jawa mengaku bersyukur, video yang direkam ayahnya, Sugeng Mulyono viral di Indonesia hingga luar negeri. Hingga akhirnya musisi senior Indonesia, Addie MS melihat dan memberikan beasiswa sekolah musik secara gratis di Surabaya.

Dari video viral ini, Jawa akhirnya juga mendapat tawaran mengikuti The Violin Doc International Online Festival 2020 yang digelar secara online pada 15 agustus 2020.

Dalam festival biola internasional ini, Jawa mendapatkan penghargaan berupa beasiswa dari Jerman.

"Tentu senang bisa belajar di sana, beasiswa ini bisa mendukung bakat saya untuk benar-benar menjadi pemain biola profesional, " ujarnya.   

Sementara orang tua Jawa, Sugeng Mulyono mengaku membutuhkan kesabaran saat mengarahkan putrinya bermain biola. Apalagi, Jawa juga membantu ibunya, Sutini berjualan rujak cingur dan gado-gado di samping rumah sederhananya.

"Selain berlatih biola, belajar dan bermain bersama teman-temannya sehari-hari Jawa juga membantu ibunya, " ucap Sugeng.

 


(TOM)