3 Ribu Ton Pupuk Subsidi di Tulungagung Tak Bertuan

Lahan pertanian di Tulungagung/metrotv Lahan pertanian di Tulungagung/metrotv

TULUNGAGUNG: Ribuan ton pupuk bersubsidi di Tulungagung,  Jawa Timur, tidak ada nama pemiliknya alias tak bertuan. Konidisi ini terjadi karena sebagian data petani tidak bisa masuk sistem e-alokasi.

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Tulungagung,  Triwidyono Agus Basuki mengatakan, pada 2023 ini, petani di wilayah Tulungagung  mendapat alokasi pupuk subsidi jenis urea sebanyak 30 ribu ton lebih. Sedangkan untuk pupuk NPK sebanyak 17 ribu ton lebih.

"Dari jumlah tersebut, 3 ribu ton lebih diantaranya dipastikan tidak bertuan karena belum ada nama petani penerimanya, " ujarnya.

Dijelaskan Triwidyono, kondisi tersebut terjadi karena input data petani ke sistem e-alokasi untuk pendistribusian pupuk subsidi tidak bisa 100 persen.

BACA: Puluhan Ekor Sapi di Trenggalek Terinfeksi Penyakit LSD

Hingga batas akhir 30 Desember 2022 lalu, data petani yang bisa masuk e-alokasi tercatat 92 persen atau sebanyak 97 ribu lebih. Sedangkan 8 persen lainnya tidak bisa masuk karena berbagai sebab.

Beberapa kemungkinan, nama-nama petani tidak bisa masuk antara lain E-ktp yang belum diaktifkan, NIK sudah didaftarkan di tempat lain atau mungkin juga karena ketidaksesuaian huruf pada nama.

"Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena data terintegrasi dengan Dukcapil, " jelasnya.  

Sebagai upaya agar alokasi pupuk bisa terserap 100 persen, petani yang memiliki lahan dan tahun lalu mendapat jatah pupuk tapi belum masuk data e-alokasi di minta untuk segera melapor.

"Sehingga data petani yang belum masuk tersebut bisa dimasukkan lagi jika ada pembukaan perbaikan data, " ujarnya.

 


(TOM)

Berita Terkait