Ukuran Jumbo, Drone Kece Bisa Bantu Petugas Medis Covid-19

Rektor Unesa Prof dr Nurhasan menyaksikan ujicoba drone kece.(metrotv)     Rektor Unesa Prof dr Nurhasan menyaksikan ujicoba drone kece.(metrotv)    

SURABAYA: Universitas Negeri Surabaya (Unesa)menciptakan pesawat tanpa awak atau drone yang dapat memudahkan tugas tenaga medis dalam menangani pasien covid-19.  Drone ini dikendalikan melalui teknologi nirkabel dan mampu bermanuver diudara sambil menyemprot cairan disinfektan. 

Pesawat nirawak yang diberi nama drone kece atau kepanjangan dari kreatif, energik, cakap dan elegan ini diciptakan tim dosen dan mahasiswa fakultas teknik Unesa. Drone kece dilengkapi empat baling-baling utama dan alat penyemprot air.

"Drone dikendalikan melalui teknologi nirkabel yang dapat memudahkan tugas tenaga medis dan profesi lainnya. Drone kece dapat terbang dengan ketinggian maksimal hingga 20 meter, " ujar Prof dr Nurhasan,  Rektor Unesa.  

Drone kece ini juga bisa membawa cairan disinfektan hingga 16 liter untuk disemprotkan ke tempat-tempat tertentu hingga satu jam, terutama di area sekitar rumah sakit  sebagai tempat perawatan dan penanganan pasien covid-19 serta meminimalisir penularan virus dari pasien satu ke pasien lainnya. 

Untuk mengoperasikan drone kece ini,  berbeda dibandingkan dengan drone pada umumnya. Sebab selain berukuran lebih besar dari drone biasanya juga membutuhkan area yang luas dan memiliki jarak yang lebar.  

"Drone kece ini disiapkan enam baterai dan masing-masing berkapasitas 44,4  volt. Setiap baterai bisa bertahan hingga sepuluh menit, " ujar Arif Widodo, Ketua Tim Riset Drone Kece Unesa. 

Ke depan,  drone kece ini akan dikembangkan lagi terutama dengan meningkatkan kapasitas beban lebih dari 16 liter serta menambah waktu terbang.  Rencananya, drone kece ini akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membantu tugas tenaga medis menangani covid-19 di rumah sakit. 
 


(TOM)

Berita Terkait