“Misalnya, habis divaksin terus dia keluhan apa. Semua sedang dibahas oleh tim sekarang ini di Grahadi,” katanya, Senin 30 November 2020.
Khofifah mengatakan, semua persiapan tersebut saat ini tengah dibahas oleh tim. Pihaknya juga terus berkoordinasi dan mematangkan rencana pembentukan satgas vaksinasi bersama Polda Jatim, Kodam V Brawijaya dan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).
Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi belum mau membocorkan kapan vaksin ini akan turun di Jatim. Alasannya, persiapan masih dibahas.
"Belum. Kemarin masih siap-siap. Belum menentukan tanggalnya, tapi kemarin ibu Gubernur sudah siap-siap dan ibu gubernur sudah membentuk tim,” ujarnya.
Namun, Joni menyebutkan, akan ada dua bentuk vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.
“Ada vaksin yang dibantu pemerintah dan dari swasta,” katanya.
Untuk vaksin yang sedang diteliti dan diuji dengan anggaran pemerintah, kata dia, akan difokuskan pada tenaga kesehatan, peserta BPJS-PBI, juga pemberi layanan.
“Kemudian ada vaksin swasta yang bisa memberikan layanan vaksin, yaitu dari PBF-PBF (Perusahaan Besar Farmasi) itu. Sebab, yang punya uang itu swasta-swasta itu, kan. Bisa membantu pemerintah supaya cepat vaksinasinya,” ujarnya.
Saat ini, kata Joni, sosialisasi dan persiapan lain seperti pelatihan-pelatihan terhadap petugas vaksinasi juga terus dilakukan. Harapannya, begitu program vaksinasi jalan, mereka sudah siap.
“Jadi nanti begitu vaksin sudah ada kita akan diberi oleh pemerintah pusat. Jumlahnya tergantung dari pemerintah pusat nanti,” katanya.
(ADI)