Kisah 32 Hari Bupati Jombang Berjuang Melawan Covid-19

 Bupati Jombang Mundjidah Wahab Bupati Jombang Mundjidah Wahab

JOMBANG:  Setelah  berjuang selama 32 hari, Bupati Jombang Mundjidah Wahab akhirnya dinyatakan sembuh dari covid-19, Selasa, 15 Desember 2020.

Orang nomor satu di kota santri itu membagikan kisahnya selama melakukan isolasi dan perawatan di RS Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

Awalnya, Mundjidah dinyatakan positif covid-19, berdasarkan hasil tes usap tim medis RSUD Jombang, Jawa Timur, pada Jumat, 13 November 2020, selepas melakukan kunjungan kerja di Kantor Kementrian ATR/BPN Jakarta.
 
Munjidah mengaku sempat merasakan lemas dan diare sepulang dari acara di kementrian. Kegiatan padat, dianggap Munjidah sebagai awal ia terpapar covid-19 hingga harus menjalani isolasi 10 hari di rumah dinas, 15 hari menjalani perawatan di RS dr Soetomo, Surabaya, dan ditambah isolasi mandiri lagi di rumah selama 7 hari.

"Kegiatan saya mungkin cukup padat, sangat terforsir karena dari cuti 28 Oktober itu tak berhenti berkegiatan. Mulai acara rakernas muslimat di Kota Batu, hari Minggu pagi, sorenya kemudian berangkat ke Solo karena ada diklat BKD," terang Munjidah sembari melipat kedua telapak tangannya, saat ditemui di halaman rumah dinas, di pendopo Kabupaten Jombang, Selasa, 15 Desember 2020.
 
Kegiatannya masih terus berlanjut yakni paripurna di gedung DPRD Jombang, hingga silturahmi keluarga di Yogyakarta. Setelah dari Yogyakarta, ia kemudian kembali Jakarta untuk presentasi RTRW dan langsung lanjut presentasi layanan publik dengan Dinas Kominfo Kabupaten Jombang.
 
"Saya waktu itu merasakan capek dan agak kurang istirahat, kurang makan juga. Saya kemudian di-swab dan hasilnya positif. Tapi memang tidak ada batuk, hanya diare ringan kemudian saya pilih isolasi di rumah dinas selama 10 hari," ucapnya.
 
Selama isolasi, Mundjidah mengaku kondisi kesehatannya tidak berubah. Tepat pada 24 November ia memilih menjalani perawatan di RS dr Soetomo Surabaya. Karena berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), ia kemudian masuk ke ruang perawatan pasien covid-19 kategori ringan.
 
"Ibu Gubernur selalu menyarankan ke dr Soetomo untuk isolasi. Di sana saya masuk ke ruangan perawatan ringan hasil swabnya positif. Oh iya, di sana itu swabnya 5 hari sekali mas, jadi yang lama menunggu itu," tambah Mundjidah, sembari tertawa.
 
Selama kurun waktu 15 hari dirawat di RS dr Soetomo, baru pada 8 Desember ia diizinkan pulang. Mata sayu orang nomor satu itu kemudian berubah menjadi ceria, Ia menyebut, sepulang dari perawatan perlu memulihkan kondisi kesehatannya dengan menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari di rumah sembari menunggu hasil swab ke empat.
 
"Kemarin tanggal 14 Desember itu hasil swab saya keluar negatif. Alhamdulillah, ini berkat petunjuk tim medis yang selalu diberikan kepada saya. Yang penting kita semua harus menjaga istirahat yang cukup, makan cukup, olahraga, dan kunci melawan covid-19, yakni semangat dan tidak berkecil hati," bebernya.
 
Mundjidah mengatakan, covid-19 sangat nyata dan bisa mengenai siapa pun. Mentaati protokol kesehatan menjadi sangat penting agar mata rantai penyebaran covid-19 terus bisa ditekan.
 
"Saya harap masyarakat ini taat ikuti prokes, yang penting hindari kerumunan karena diantara kita, tidak tahu satu sama lain jika ada yang terjangkit. Untuk itu saya harapkan bener-benar menjaga kesehatan," jelasnya

 

 


(TOM)

Berita Terkait