Malang: Gencarnya operasi pasar belum dapat menekan inflasi di Kota Malang, Jawa Timur, yang memiliki tren terus naik menjelang musim natal dan Tahun Baru 2024. BPS Kota Malang mencatat inflasi bulanan pada Oktober naik menjadi 0,26% dan 0,40% pada November.
Kenaikan inflasi bulanan ini naik tajam ketimbang inflasi pada September di angka 0,18% dan Agustus di 0,07%. Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin menyatakan penyumbang inflasi di antaranya cabai rawit, cabai merah, perhiasan emas, bawang merah, telur ayam ras, harga tiket pesawat, gula pasir, pisang dan tempe.
Pantauan harga cabai di tingkat grosir di Subterminal Agrobisnis Mantung, Kabupaten Malang, menyebutkan cabai rawit Rp77 ribu per kg, cabai besar Rp70 ribu per kg dan cabai keriting Rp60 ribu per kg. Harga cabai itu bisa mencapai Rp80 ribu di pengecer atau pasar tradisional.
Terus operasi pasar jelang natal dan tahun baru
Pemkot Malang menyiapkan pasar murah menjelang Natal dan Tahun Baru di kelurahan-kelurahan serta bekerja sama dengan Bulog dan instansi terkait. Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan pasar murah sempat menggelontorkan 2.075 paket sembako murah per kecamatan.
Total sembako murah yang digelontorkan di lima kecamatan mencapai 10.375 paket subsidi. Nilai sembako senilai Rp1 miliar dalam program pengendalian inflasi.
(SUR)