Pendekar Silat Madura Meninggal saat Peragakan Jurus di Depan Murid

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

BANGKALAN : Tokoh sekaligus pendekar silat di Bangkalan, meninggal dunia saat memeragakan jurus tradisional di depan murid-muridnya. Detik-detik meninggalnya pendekar silat bernama Monaki ini sempat terkam video amatir dan membuat banyak orang berduka, terutama kalangan pencinta seni beladiri.

Pendekar sepuh berusia 85 tahun itu tahun ini wafat di acara paguyuban pencak silat Bhinneka Tunggal Ika di Desa Naro'an, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan. Saat itu, almarhum tampil sebagai pembuka acara pada kegiatan rutin bulanan para pesilat.

Pada video yang bereda, Monaki mengenakan kemeja warna hitam dan membawa selendang yang kemudian diikatkan pada pinggangnya. Tubuh sepuhnya terlihat kuat tak ada tanda-tanda mengkhawatirkan. Lalu diiringi musik tradisional madura, ia menyapa para pesilat dan warga yang hadir. Kemudian diikuti aksi memeragakan jurus pembuka, mulai dari kuda-kuda hingga gerakan pencak silat tradisional.

baca juga : Truk Kontainer Nyangkut di Jembatan Kereta Api Surabaya, Begini Kondisinya

Namun berselang satu menit kemudian, ia tidak bergerak sama sekali di atas tanah, usai memeragakan gerakan bersimpuh, berguling hingga tendangan kaki ke atas. Monaki seperti orang yang sangat tenang ketika menjemput ajal. Bahkan terlihat, guru besar perguruan silat elang puti dan harimau bafam ini seperti orang rebahan tertidur.

Awalnya tak ada orang yang bereaksi karena menyangka hal tersebut bagian dari peragaan jurus oleh Monaki. Tapi setelah dua puluh detik kemudian melihat monaki tetap tidak bergerak sama sekali sejumlah orang lalu menghampirinya. Dia langsung dilarikan ke RSUD Bangkalan. Sayang nyawanya sudah tidak tertolong.

Jenazahnya disemayamkan dan disalatkan di rumah duka di Kelurahan Keraton, Bangkalan. Banyak warga yang hadir langsung untuk menghormati almarhum, mulai dari warga sekitar, tokoh masyarakat hingga kalangan pencinta silat. Kepergian Monaki benar-benar meninggalkan duka mendalam bagi warga Bangkalan, terutama bagi para pencinta seni beladiri silat, termasuk para murid-murid nya.

Ketua Paguyuban Pencak Silat Bhinneka Tunggal Ika, Moh Maju, mengatakan, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik, tokoh panutan serta mengayomi para pesilat lainnya. "Beliau juga dikenal ramah dan rendah hati, meski sudah dikenal sebagai tokoh pesilat di Madura," tuturnya.

Mantan atlet pencak silat nasional era 1970-an ini dikebumikan di permakaman umum Mlajah, Bangkalan diiringi doa para pelayat yang banyak hadir ke lokasi.


(ADI)