Nelayan di Trenggalek Diminta untuk Waspada Gelombang Tinggi

Nelayan labuh jangkar di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Trenggalek (ANTARA/HO-foto warga). Nelayan labuh jangkar di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Trenggalek (ANTARA/HO-foto warga).

Trenggalek: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur meminta nelayan di wilayah tersebut untuk waspadai gelombang tinggi. 

"Kami imbau para nelayan, termasuk yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," imbuh Kepala BPBD Trenggalek Triadi Atmono, dikutip dari Medcom.id pada Jumat, 15 Maret 2024. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa adanya gelombang tinggi sampai 4 meter yang berpotensi akan terjadi pada 13-17 Maret 2024. 

Dengan demikian, Triadi menyarankan supaya nelayan tidak pergi melaut dulu untuk sementara. Saran tersebut melihat dari risiko dan hambatan berlayar melawan arus laut ditambah adanya fenomena gelombang pasang beberapa hari kedepannya. 

Menurut Triadi fenomena pasang air diikuti fenomena gelombang tinggi sudah menyebabkan banjir rob hampir ke seluruh kawasan pesisir selatan Kabupaten Trenggalek. 

Banjir rob menyebabkan banyak objek wisata dan warung  yang rusak. Selain itu, hampir seluruh aktivitas nelayan dan warga pesisir ikut terganggu. 

"Kondisi ini juga termasuk wilayah perairan Trenggalek. Kemarin, Pantai Konang terjadi banjir rob hingga merusak beberapa kios atau warung milik warga di sekitar bibir pantai," tutur Triadi.

Sementara itu, Kapolairud Prigi Trenggalek Aipda Maryanto menggelar sosialisasi berskala dengan petugas gabungan. Hal itu dilakukan sebagai upaya meminimalisir insiden kecelakaan laut seiring dengan gelombang tinggi di wilayah selatan Jawa. 

Aipda Maryanto terus mendorong semua nelayan untuk selalu berkomunikasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Prigi ketika melaut. Tidak hanya soal legalitas pencarian ikan, tetapi langkah meminimalisir insiden kecelakaan laut. 

"Kalau kapal besar 30 GT ke atas pasti lewat situ. Kalau yang kapal-kapal kecil belum tentu, karena ada yang berangkat dari Pantai Cengkrong Pantai Karanggongso, tidak satu pintu," jelas Aipda Maryanto.

Lalu, Polairud Prigi juga mengimbau wisatawan untuk selalu berhati-hati dan waspada serta tidak berenang dulu sementara waktu. Pihaknya akan melakukan patroli secara berkala dan memberikan imbauan ke masyarakat supaya selalu berhati-hati. 


(SUR)