Ratusan Tukik Dilepas Liarkan di Pantai Bajul Mati Malang

 Ratusan anak penyu (Tukik) Lekang Abu-Abu dilepas liarkan di laut Samudera Hindia (Foto / Metro TV) Ratusan anak penyu (Tukik) Lekang Abu-Abu dilepas liarkan di laut Samudera Hindia (Foto / Metro TV)

MALANG : Ratusan anak penyu (Tukik) Lekang Abu-Abu dilepas liarkan di laut Samudera Hindia, Kamis 18 Agustus 2022. Pelepasan Tukik di Pantai Bajul Mati di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang itu, juga menandakan kawasan Pantai Bajul Mati sebagai Ibukota pelestarian serta penangkaran Penyu terbesar di Malang. Berdasarkan data Badan Konservasi Dunia IUCN saat ini, Penyu Lekang Abu-Abu tergolong sebagai spesies terancam punah.

Tukik sebanyak 175 ekor itu dilepas dari Pantai Bajulmati dan diikuti oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Perhutani Malang, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Kepolisan Resor (Polres) Malang, TNI, dan Kelompok Masyarakat Pengawas Pilar Harapan alias Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) Malang.

Satu per satu tukik-tukik itu secara bergantian berjalan menuju bibir laut setelah dilepaskan oleh sekitar 20 orang. Ombak laut sesekali menyapu pantai dan membawa tukik-tukik itu ke laut lepas. Ketua BSTC Sutari mengatakan tukik-tukik tersebut masih berusia sekitar 10 hari.

“Tukik-tukik ini didapatkan dari hasil kami (BSTC Malang) kepada telur penyu yang bertelur di kawan konservasi pantai Bajulmati,” ungkap Sutari, Jumat 19 Agustus 2022.

Sutari berharap, penyu yang dilepas saat ini beberapa tahun kemudian akan kembali ke pantai Bajul Mati, dengan keadaan sudah siap bertelur. “Sehingga regenerasi di kawasan ini tetap terjaga,” jelasnya.

Baca juga : Menkumham Kukuhkan Hak Cipta Ojo Dibandingke

Kawasan Bajulmati merupakan salah satu habitat penyu yang masih terjaga. Menurutnya ada beberapa jenis penyu yang masih hidup di kawasan itu, yakni Penyu Belimbing, Penyu Sisik, dan Penyu Hijau. “Namun yang paling banyak penyu Abu-Abu, karena hanya di sini karakter pasir yang cocok. Beberapa ada juga penyu hijau. Namun yang hampir punah adalah Penyu Belimbing,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BKSDA Kantor Seksi wilayah VI Probolinggo, Mamat Ruhimat berharap sekitar pantai selatan Kabupaten Malang agar turut menjaga kelestarian Penyu. “Sebab Penyu ini dilindungi undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumbar Daya Alam Hayati dan Ekositemnya,” terangnya.

Sebab, pantai Malang Selatan adalah salah satu habitat penyu masih cukup terjaga. Oleh karenanya hal itu perlu dipertahankan. “Kami tidak tahu berapa jumlah penyu yang berada di kawasan ini. Namun perkembangbiakannya setiap tahun perlu kita jaga bersama-sama,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait