Ironis, Atlet Drumband Porprov Jatim Berprestasi Tak Dinaikkan Kelas

Fitria Desiana Fatmawati saat menunjukkan rapor anaknya Ihsan yang dinyatakan tak naik kelas (Foto / Metro TV) Fitria Desiana Fatmawati saat menunjukkan rapor anaknya Ihsan yang dinyatakan tak naik kelas (Foto / Metro TV)

JEMBER : Di tengah suka cita kebahagiaan saat prosesi penyerahan medali pekan olah raga Provinsi Jatim, seorang atlet berprestasi justru merasakan kesedihan mendalam. Dia tidak naik kelas lantaran sering absen karena banyak menghabiskan waktu di pemusatan latihan.

Dengan membawa rapor pendidikan sekolah anaknya, Fitria Desiana Fatmawati terlihat berusaha tegar menemui putranya Muhammad Ihsan Maulana. Dia merupakamn salah satu atlet cabang olah raga drumband mengikuti prosesi penyerahan mendali di alun-alun Kota Jember.

Fitria sedih melihat rapor pendidikan sekolah putranya yang di dalamnya berisi peryataan jika Ihsan tidak naik kelas. ALasannya, karena sering absen tidak mengikuti pelajaran lantaran harus mengikuti pemusatan latihan bersama para atlet drumband lainnya.

"Saya sedih karena anak saya harus tinggal kelas. Padahal apa yang dilakukan anak saya juga untuk mengharumkan sekolah dan kotannya," kata Fitria, Senin 4 Juli 2022.

Baca juga : Jokowi Kurban Sapi Seberat 1,1 Ton Milik Warga Probolinggo

Meski demikian, Fitria mengaku bangga dengan prestasi yang didapat putranya karena telah menjadi bagian dari atlet drumband yang mampu mengharumkan Jember sebagai juara umum di ajang Porprov Jatim.

"Walaupun begitu, saya bangga anak saya menjadi juara," tandasnya.

Sementara itu, Ihsan mengaku kecewa dengan keputusan pihak sekolah. Padahal, dia mengaku telah menyerahkan surat resmi dari KONI yang menyatakan dirinya absen untuk mengikuti latihan sebagai atlet drum band mewakili Jember diajang Porprov Jatim VII.

"Saya sudah serahkan surat resminya ke sekolah, saya pikir tidak masalah. Tapi ternyata saya tidak naik kelas," kata Ihsan yang juga pelajar di SMA 2, Jember.

Terpisah, Kepala Sekolah SMA 2, Edi Suryanto berdalih terjadi kesalahpamahan. Sebab, di dalam rapor yang diterima Ihsan belum dilakukan proses penilaian sehingga tertulis predikat tinggal kelas atau tidak naik kelas.

"Sepertinya ada miskomunikasi. Nanti kami akan cek," kilahnya.  

 


(ADI)

Berita Terkait