Karpet Sidoarjo Kuasai Pasar Inggris Hingga Asia Tenggara

Beberapa motif karpet produksi dalam negeri yang berhasil menembus pasar Inggris dan Asia Tenggara (Foto / Metro TV) Beberapa motif karpet produksi dalam negeri yang berhasil menembus pasar Inggris dan Asia Tenggara (Foto / Metro TV)

SIDOARJO : Geliat dunia usaha karpet Sidoarjo kembali tumbuh subur. Penjualan karpet, baik untuk ekspor maupun pasar lokal mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, karpet produk lokal ini mampu menguasai pasar Inggris dan Asia Tenggara.

PT Classic Prima Carpet Industries (CPCI) misalnya. Karpet produksinya mampu menembus pasar Inggris, bahkan menguasai 40 persen pasar. Karpet ini juga menguasai pasar di Asia Tenggara, banyak negara asia hingga Australia.

Di awal pendemi, penjualan karpet PT CPCI turun drastis. Bahkan sangat sulit mencapai angka penjualan yakni Rp25 miliar per bulan. Namun kini bisnis karpet kembali menggeliat dan mampu mencapai angka penjualan normal antara Rp25 miliar hingga Rp30 miliar per bulan.

Direktur Marketing PT CPCI, Choirul mengatakan pandemi covid-19 justru membawa berkah karena permintaan karpet yang merek lokal secara online juga meningkat. Salah satu brand lokal yang naik pangsa pasarnya adalah you and me (yume), berbendera CV Amore Timor Jaya Collections dan Brand Adroos.

"Karpet brand lokal ini banyak dinilai elegan karena warnanya yang cenderung soft. Motifnya juga mengikuti tren baru, di mana selalu berganti tiap dua bulan," katanya.

Karpet lokal ini terdiri berbagai ukuran mulai 40 X 60 centimeter hingga 100 X 150 centimeter. Hanya dijual Rp29 ribu sampai Rp135 ribu per lembarnya.

"Murahnya harga yang ditawarkan banyak dimanfaatkan ibu-ibu pelaku UMKM menjadi reseller," katanya.


(ADI)

Berita Terkait