Kemenkes Aktifkan Sistem Surveilans Guna Antisipasi Cacar Monyet

Ilustrasi Cacar Monyet (pexels) Ilustrasi Cacar Monyet (pexels)

Clicks: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaktifkan sistem surveilans di seluruh pintu masuk wilayah Indonesia guna mencegah penyebaran penyakit cacar monyet. Langkah ini menyusul munculnya kasus penularan penyakit tersebut di sejumlah negara, terutama di kawasan Asia Tenggara.

"Sejak muncul monkeypox (cacar monyet) di beberapa negara, kemenkes sudah melakukan surveilans aktif di semua pintu masuk negara, terutama di bandara dan pelabuhan laut," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dikutip dari Antara, Senin, 25 Juli 2022.

Dalam melakukan surveilans, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memeriksa setiap pelaku perjalanan yang datang dari negara-negara dengan kasus penularan cacar monyet. Selain itu, KKP juga memeriksa penyakit binatang yang dapat menular ke manusia dan penyakit menular dari manusia ke manusia.

"Umumnya gejala monkeypox ditandai warna kemerahan atau ruam, bintik merah, tonjolan kecil pada kulit yang gampang dilihat di bagian wajah juga di telapak tangan," kata Maxi.

Ia mengatakan pemerintah juga melakukan surveilans pada kelompok yang tergolong rentan terserang cacar monyet. Termasuk kelompok penyuka sesama jenis yang disebut berisiko tertular dan menularkan.

"Kami akan melakukan surveilans ketat pada kelompok ini bekerja sama dengan beberapa organisasi maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," kata dia.

Menurut laporan dari jaringan laboratorium serta fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, sampai saat ini belum ada kasus penularan cacar monyet di Indonesia. Namun, masyarakat diminta tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan usai beraktivitas.

Maxi juga menghimbau masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang mengalami gejala serupa dengan gejala cacar monyet. Warga yang mengalami gejala serupa gejala cacar monyet dianjurkan segera memeriksakan diri ke dokter.

"Utamanya gejala panas, kelainan pada kulit, bintik merah, vesikel berisi cairan atau nanah, dan yang paling khas kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan," kata Maxi.


(SUR)

Berita Terkait