Keren, Mahasiswa Unair Ciptakan Obat Diare Anak Berbahan Kelamin Landak Laut

Landak laut (Foto / Istimewa) Landak laut (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) sukses membuat obat diare untuk anak-anak berbahan esktrak gonad atau alat kelamin landak laut. Mereka bernovasi, menciptakan obat alternatif diare dalam bentuk Konyaku Jeli.

Lima mahasiswa yang terdiri atas Sabilla Maidhyana, Diza Ardifianti, Savitri Shabira Dewanthy, Muhammad Faudzil Adhim, dan Ahmad Fauzan Alwi. Obat alami ini sengaja mereka ciptakan membantu anak-anak menyukai obat diare tapa rasa pahit.

"Diare lebih sering terjadi pada anak berusia dua tahun karena usus anak-anak sangat peka, terutama pada tahun-tahun pertama dan kedua," kata salah satu mahasiswa, Sabila, Rabu 11 Agustus 2021.

BACA JUGA : Ulang Tahun ke 8, Unusa Undang Pengembang Vaksin Covid-19 Asal Indonesia

Dia melanjutkan, ide tersebut berkaitan dengan studi yang mereka tempuh terkait perikanan. Dari hasil penelitiannya, ekstrak gonad landak laut mengandung antibakteri penyebab diare. Salah satu bakterinya yakni Escherichia coli.

"Ide tim kami berdasarkan penelitian bahwa ekstrak gonad landak laut memiliki aktivitas antibakteri tertinggi dan memiliki zona hambat (1,83 ± 0,74) mm terhadap E.coli," katanya.

Melalui laman instagram @jelima_konyaku, tim ini mengklaim obat tersebut bisa meningkatkan imunitas pada tubuh anak. Sebab, ekstrak landak laut memiliki komponen bioaktif steroid, triterpenoid, saponin, dan juga karotenoid. Berbagai kelebihan lain yang ditawarkan, seperti warna pada Konyaku yang menarik dan rasa yang disajikan pun lebih beragam.

"Variannya ada jeruk, anggur, stroberi, dan melon," ujarnya.

Mahasiswa FPK itu berharap Konyaku Jeli bisa mendorong minat anak-anak untuk mudah mengkonsumsinya sehingga bisa membantu pemulihan penyakit diare. "Harapannya ke depan bahan baku perikanan bisa dimaksimalkan semua, layaknya gonad landak laut yang bisa membantu pemulihan diare pada anak-anak. Jayalah perikanan Indonesia," katanya.

 


(ADI)