Masih Zona Merah, Kinerja Gugus Tugas Covid-19 Jombang Dikecam

Salah satu peserta unjuk rasa membentangkan poster menuntut transparasi anggaran penanganan covid-19 di Jombang. (foto/metrotv) Salah satu peserta unjuk rasa membentangkan poster menuntut transparasi anggaran penanganan covid-19 di Jombang. (foto/metrotv)

JOMBANG:  Aksi unjuk rasa mengkritik kinerja Gugus Tugas Covid-19  digelar belasan warga di depan Gedung DPRD Kabupaten Jombang,  Jawa Timur, Kamis 2 Juli 2020.

 

Aksi ini dilakukan lantaran kecewa dengan kerja Gugus Tugas Covid-19 yang dianggap   tidak bekerja maksimal hingga menyebabkan kawasan Jombang masih masuk daerah beresiko tinggi atau zona merah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

 

Dengan memakai alat pelindung diri (APD) berupa jas hujan dan pelindung muka, mereka menggelar mimbar bebas sembari membentangkan sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan pedas.

 

Dalam orasinya, mereka meminta tim Gugus Tugas Covid-19, tidak mementingkan ego masing-masing dalam menangani penyebaran virus korona yang kini terus meninggi.

 

Menurut pengunjuk rasa, tim Gugus Tugas Covid-19 di Jombang,  rata-rata bekerja sendiri-sendiri. Dinas Kesehatan dan rumah sakit kerap tidak sejalan sehingga berdampak para buruknya pelayanan di ruang karantina.

 

 

 

“Saya minta juga Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit harus sinkron. Harus ada kerjasama yang baik, jangan Dinas Kesehatan gak  mau ngomong atau lepas tangan soal keputusan mengkarantina pasien reaktif dan positif atau OTG, ini di undang-undang jelas wewenangnya dinas kesehatan,” ujar  Kordinator Aksi, Joko Fatah. 

 

Ditambahkan Fatah,  penanganan Covid-18 di Jombang menggunakan dana cukup besar dengan menyedot anggaran daerah Rp 148 miliar. Namun tidak menampakan hasil maksimal.

 

“Penanganan covid-19  dengan anggaran sangat besar ini kita harapkan bisa transparan. Anggaran sebesar 148 milyar rupiah, harus dijelaskan berapa yang terserap,” ujarnya.

 

 

Kabupaten Jombang kini masih menjadi daerah beresiko tinggi atau zona merah. Tingkat penyebaran covid-19 sudah mencapai 277 kasus positif dengan 20 orang meninggal dunia.


(TOM)

Berita Terkait