Diterjang Angin, Sekolah TK di Ponorogo Roboh

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

PONOROGO : Petugas dari TNI dan Polri serta dibantu masyarakat sekitar membersihkan reruntuhan bangunan taman kanak-kanak (TK) Dharma Wanita 01 di Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo yang roboh pada Minggu 28 Mei 2023.

Pembersihan tersebut meliputi genting yang pecah, batu bata bekas dinding, hingga kayu atap yang sudah lapuk. Dengan pembersihan di lokasi bangunan TK itu, diharapkan ke depan lebih mudah jika akan dibangun kembali. Sebab, sudah bersih dari puing-puing bangunan yang roboh.

“Hari ini kita bersinergi dengan TNI dari Koramil 0802/02 Sukorejo beserta masyarakat melakukan pembersihan puing-puing bangunan TK yang roboh,” kata Kapolsek Sukorejo, AKP Pitoyo, Rabu 31 Mei 2023.

Pembersihan dilakukan supaya tidak membahayakan masyarakat yang sewaktu-waktu melintas di sekitar bangunan TK yang roboh. Pitoyo berharap setelah dibersihkan  reruntuhan yang roboh itu, TK tersebut bisa dibangun kembali. Sehingga anak-anak TK yang saat ini menumpang belajar di SDN 2 Gandukepuh, bisa kembali ke bangunan TK yang baru.

baca juga : Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Pasar Hewan Ngawi Mulai Naik

“Semoga pemerintah desa bisa kembali membangun gedung TK yang baru. Anak-anak bisa belajar dengan nyaman di bangunan yang baru nanti,” katanya.

Untuk diketahui,  bangunan TK Dharma Wanita 01 Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo pada Minggu 28 Mei 2023 sore roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Sebab, saat hari Minggu tidak ada aktivitas belajar mengajar di TK.

Dengan robohnya bangunan itu, sebanyak 12 anak yang belajar di TK Dharma Wanita 01 terpaksa harus pindah belajar di tempat yang lebih aman. Yakni, di salah satu ruangan di SDN 2 Gandukepuh yang lokasinya berdekatan dengan TK itu.

Meskipun pindah ke tempat yang relatif lebih aman, Kepala TK Dharma Wanita 01 Gandukepuh, Fitri Rohmatun menyebut bahwa pembelajarannya tidak bisa maksimal. Sebab,  kelas TK A dengan kelas TK B dicampur jadi 1 ruangan.

“Ya meskipun bercampur, dibuat senyaman mungkin. Sebelum pindah ke ruangan SD, anak-anak malah belajar di teras, karena mengetahui atap bangunan TK itu akan roboh,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait