Panglima TNI Minta Penebalan Pasukan di Posko PPKM Mikro Jatim, Ini Alasannya

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersiap memimpin rapat koordinasi penanganan covid-19 di Bangkalan, Madura (Foto / Istimewa) Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersiap memimpin rapat koordinasi penanganan covid-19 di Bangkalan, Madura (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta penebalan pasukan untuk pelaksaan PPKM Mikro di wilayah Jawa Timur (Jatim), terutama Madura. Upaya ini dilakuka agar lonjakan kasus covid-19 bisa dikendalikan. Pesan ini disampaikan Hadi saat rapat koordinasi bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo serta Forkopimda Jatim, Jumat 18 Juni 2021. Harapannya kasus covid-19 bisa ditekan.

Hadi memastikan, pasukan TNI dari Marinir, Yonif Mekanis 516/CY dan Yonarh 8/MBC serta Pasukan Brimob dari Polda Jatim akan memperkuat pelaksanaan PPKM Mikro. Mereka akan bertugas di titik penyekatan sisi Jembatan Suramadu dan dari arah Sampang, Pamekasan, Sumenep. Warga yang akan melintas harus melaksanakan Swab antigen, juga terhadap penumpang di Pelabuhan Kamal dan Tanjung Perak.

"Setiap petugas yang bertugas di PPKM Skala Mikro, l harus mengetahui tugasnya secara detail dengan memberi pemahaman yang baik sehingga setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal, baik untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, penyekatan, testing, tracing, pengawasan isolasi mandiri, pemantauan dan distribusi logistik," katanya.

Hadi juga menekankan para petugas untuk melaksanakan terus pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR (Bed Occupancy Rate) ICU, dan BOR isolasi untuk dilaporkan data tersebut secara obyektif agar menjadi bahan evaluasi yang objektif.

"Data yang obyektif tentu akan memungkinkan untuk mengambil langkah antisipasi dengan segera untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kembali," ujarnya.

Tak hanya itu, treatment juga harus berjalan dengan baik, yaitu ketersediaan tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, alat kesehatan yang dibutuhkan, obat-obatan. Selain itu tempat dan pelaksanaan isolasi mandiri dan tentunya hal tersebut harus selalu dievaluasi guna mengambil langkah perbaikan yang dibutuhkan.

"Harus dipahami oleh setiap Petugas, bahwa Tugas Posko PPKM Mikro di antaranya pelacakan kontak erat, pengawasan ketat isolasi mandiri, menutup tempat umum, melarang kerumunan, membatasi keluar masuk RT/RW serta pencatatan data," katanya.

Berdasarkan data Tim Covid-19 Jatim, kasus baru covid-19 di Jatim terus bertambah. Bahkan di Bangkalan, kasus covid-19 mencapai 735 kasus. Jumlah kasus ini juga menjadikan wilayah Bangkalan zona merah covid-19.

Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo hari ini menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Lanudal Juanda Surabaya. Rapat ini juga dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito Gubernur Jatim. Khofifah Indar Parawansa.

Selain itu Pangdam V/Brawijaya, Pangkoarmada II, Pangkoops AU II, Kapolda Jatim, Danpuspenerbal, Dankormar, Kabinda Jatim, Danlanudal, Asops Kasdam V/Brawijaya, Kakesdam V/Brawijaya, PLT Dirbinmas Polda Jatim, Kapolresta Sidoarjo, Kasat brimob Polda Jateng, Yonif Mekanis 516/CY dan Danyon Arhanud 8/MBC.

 


(ADI)

Berita Terkait