Dianggap Gila Gegara Tanam Pinang di Hutan, Pria Lumajang Ini Dianugerahi Kalpataru

Sosok Pak Daim yang tengah sibuk merawat pohon pinang yang ia tanam di lereng Gunung Lemongan (Foto / Istimewa) Sosok Pak Daim yang tengah sibuk merawat pohon pinang yang ia tanam di lereng Gunung Lemongan (Foto / Istimewa)

LUMAJANG : Kegigihan dan semangat Daim dalam menjaga lingkungan dan ekosistem hutan layak dicontoh. Warga Desa Sumber Petung, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, ini selama 25 tahun terakhir menanam pohon pinang di hutan lereng Gunung Lemongan. Akibat kegiatannya itu, pria berusia 61 tahun itu sempat dianggap gila.

Pak Daim, panggilan akrab Daim menceritakan mulai menanam pohon pinang sejak tahun 1997. Saat itu, hutan lereng Gunung Lemongan kerap kebakaran pada musim kemarau. "Kalau musim kemarau sering kebakaran, terus musim hujan pasti banjir dan tanah longsor," katanya, Rabu 20 Juli 2022.

Kerusakan hutan tersebut, membuat Pak Daim berfikir keras mencari solusi menangani bencana yang terus terjadi setiap tahun. "Awalnya saya menanam segala jenis tanaman, mulai dari tanaman buah-buahan hingga pohon pinang. Namun ternyata pohon pinang yang berhasil tumbuh tanpa diganggu hewan liar," katanya.

Namun, jerih payah dan kegigihan Pak Daim menyelamatkan hutan tak mendapatkan dukungan warga sekitar. Bahkan, dia pernah dianggap gila karena setiap pagi pergi ke hutan yang berjarak tiga kilometer dari rumahnya dengan membawa bibit pohon pinang.

"Saya bawa bibit, terus ditanya sama orang mau ke mana. Ya saya jawab ke hutan," kata Daim. "Wah gila, hutan ditanami pinang," lanjut Daim menirukan ucapan orang yang mencelanya.

Baca juga : Atlet Woodball Memilih Jadi Mahasiswa Perawat di Unusa, Ini Alasannya

Namun kegigihan Pak Daim mulai terbayar, selain berhasil menyelamatkan hutan dia juga mampu memberdayakan para tetangganya saat panen buah pinang. Saat ini lebih dari 8.000 pohon pinang yang ditanam di lahan seluas 14 hektare mampu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan menambah kepadatan tanah di lereng Gunung Lemongan sehingga mencegah banjir dan tanah longsor.

Berkat kegigihannya selama 25 tahun, Daim banyak mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan kategori perintis lingkungan. Terakhir, Pak Daim mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo.

Hingga saat ini, Pak Daim gencar mengkampanyekan gerakan tanam pohon kepada generasi muda dan kalangan mahasiswa, agar semangat menyelamatkan lingkungan tidak terhenti pada sosoknya.


(ADI)

Berita Terkait