PASURUAN : Perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kecamatan Beji, Pasuruan kembali makan korban. Kali ini korbannya adalah satu keluarga. Satu orang tewas setelah mobil Mobil Suzuki Splash yang ditumpangi ditabrak kereta api Commuter Bangil-Surabaya.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu sore 20 September 2020. Korban tewas yakni, Yema Susilowati (32) warga Kelurahan Kolursari, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan suami dan anak korban yakni, Abdul Rokhim (40) dan Muhamad Rakha Athallah Gibran (5) mengalami luka-luka.
Dalam video amatir warga, usai kecelakaan ketiga korban tampak tergeletak di pinggir rel. Sedangkan mobil Suzuki Splash yang dikendarai mereka terguling dan kondisinya ringsek.
Menurut saksi mata, Rahmat, mobil tersebut melaju dari arah Surabaya hendak pulang ke rumahnya di Bangil. Saat melintas di perlintasan rel tanpa palang pintu, korban diduga tidak menyadari ada kereta commuter jurusan Bangil-Surabaya melaju dari arah timur. Akibatnya, mobil korban ditabrak hingga sempat terseret sejauh 20 meter.
“Keras sekali benturannya. Kemungkinan korban tidak lihat ada kereta. Warga langsung membawa anak korban yang masih selamat ke puskesmas. Sedangkan ayahnya dibawa ke Rumah Sakit Masyitoh dan ibunya ke RS Bhayangkara Pusdik Brimob. Kondisi ibunya meninggal,” katanya.
Sementara itu, Kanitlaka Polres Pasuruan, Iptu Marti mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) penyebab kecelakaan diduga karena korban teledor dan kurang hati-hati saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu.
“Mobil dari arah Surabaya mau ke Bangil, pas di lokasi sopir ini tidak melihat kedatangan kereta dan langsung melintas rel,” katanya.
Diketahui, perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kecamatan Beji ini seringkali terjadi kecelakaan kereta api yang menabrak kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua. Seperti yang terjadi pada awal tahun 2019 yang lalu. Sebuah mobil travel yang mengangkut belasan penumpang ditabrak kereta api yang mengakibatkan empat penumpang meinggal dunia.
(ADI)