Jelang Kongres IKA Unair, Alumni : Saatnya Pemuda yang Membawa Perubahan

Afifah Rahmania, Alumni Unair tahun 2013 (Foto / Clicks.id) Afifah Rahmania, Alumni Unair tahun 2013 (Foto / Clicks.id)

SURABAYA : Jelang Kongres Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya, pemuda alumni dari Universitas Airlangga Surabaya berupaya memberikan kontribusinya. Salah satunya mereka yang tergabung dalam Kolaborasi Terbaik Alumni Unair (KITA). Para alumni ini ingin ikut mensukseskan proses pemilihan kepemimpinan di Ikatan Alumni Unair Surabaya.

Kaum muda Alumni Unair berharap pemilihan bisa dilaksanakan secara demokratis, apalagi jika dapat menggunakan electronic vote. Dengan metode itu diharapkan bisa melibatkan lebih banyak alumni yang memiliki sense of belonging kepada almamaternya. Afifah Rahmania, alumni lulusan tahun 2013, juga berharap kongres yang akan datang, bisa digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Pada kongres kali ini, mudah-mudahan semua alumni bisa mendapat akses informasi satu-satu siapa calon-calon kandidat yang ditampilkan. Kalau kita lihat universitas lain terkemuka di Indonesia, mereka sudah menggunakan e-vote pada pemilihan ketua," kata Afifah kepada Clicks.id, Minggu, 30 Mei 2021.

BACA JUGA : FKG Unair Tembus Tiga Besar Terbaik di Indonesia

Pada Kongres ke-10 kali ini, Afifah berharap nama Dimas Oky Nugroho dapat ikut berpartisipasi sebagai calon ketua. Menurutnya, sosok Dimas dinilai lebih kekinian, sehingga merepresentasi kaum muda.

"Dimas selalu terlibat dalam gerakan kepemudaan sejak era reformasi. Bahkan, hingga saat ini masih konsisten merangkul anak-anak muda. Tak hanya sebagai akademisi, Dimas juga berkecimpung dalam hal tranformasi di bidang sosial, budaya dan ekonomi," lanjutnya.

Selain itu, lanjut Afifah, Dimas juga pernah mengenyam pendidikan di Australia. Sehingga dari backgroundnya ini berpotensi mampu membawa Unair di level internasional. Tentunya hal itu sejalan dengan visi misi Unair yang akan menarapkan konsep world class.

"Alumni sebagai pemberi informasi dari universitas, harus mampu menarik calon calon mahasiswa agar mau masuk Unair. Nah, ini butuh alumni dari yang muda muda, yang begitu paham. Jadi harus keseimbangan antara alumni senior dan junior," kata Afifah.

Alumni, lanjutnya, memang harus ada para sesepuh. Namun, motor penggeraknya harus bisa diisi kaum muda, agar antara senior dan yunior bisa saling mengisi kekurangan masing masing.


(ADI)

Berita Terkait