Penularan HIV di Gresik Meningkat

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

GRESIK : Penularan virus HIV (human immunodeficiency virus) menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Gresik. Pasalnya setiap tahun kasus penularannya kian bertambah. Mayoritas faktor resiko penyebab peningkatannya akibat LSL (lelaki seks lelaki).

Dari data Dinkes Gresik, penemuan kasus HIV tahun 2021 sebanyak 65 pasien. Meningkat 40 pasien di tahun 2022 ini. Dengan total ada sebanyak 105 pasien sampai bulan Agustus. “Dari jumlah 105 tersebut, faktor resiko penularan yang paling banyak adalah lelaki seks lelaki (LSL). Dengan prosesntase 46 persen,” ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik, dr Puspitasari Whardani.

Sedangkan prosentase 54 persen bermacam-macam faktor. Untuk faktor terbanyak kedua setelah LSL penyebab gejala HIV yakni, dari faktor resiko wanita pekerja seks (WPS). Ketiga, pasangan dari pasien positif HIV. “Saat ditemukan pasien HIV positif, maka petugas kesehatan akan melaksanakan pemeriksaan kepada pasangan tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya, faktor dari warga binaan pemasyarkatan/narapidana (WBP) di Lapas. Ini ditemukan saat petugas Puskesmas melaksanakan skrining di lapas. Menurut dia, pihaknya selama ini sudah gencar dan intens melakukan penaggulangan penularan virus tersebut. Diantaranya, sosialisasi tentang HIV dan pencegahannya di sekolah serta media sosial.

Baca juga : Kepergok, 3 Komplotan Curanmor Nekat Lompat ke Sungai

Lalu, dari jumlah 20 Rumah Sakit di Gresik. Ada 11 Rs yang biaa mendiagnosa HIV. Yakni 2 RS pemerintah dan 9 RS swasta serta 32 Puskesmas. Dari beberapa rumah sakit dan Puskesmas melakukan pemeriksaan secara aktif. Baik mobile maupun pasif.

“Dari semua fasilitas puskesmas dan beberapa rumah sakit di Gresik sudah dapat mendiagnosa HIV,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga intens memberikan terapi pada pasien positif virus HIV di Gresik. “Kami berikan pembinaan dan pengobatan bagi para pasien positif HIV di Gresik,” tandasya.


(ADI)

Berita Terkait