Diminati Pasar Internasional, Porang Bukan Lagi Makanan Ular

Salah satu produk berbahan umbi porang yang diekspor ke Thailand. (metrotv) Salah satu produk berbahan umbi porang yang diekspor ke Thailand. (metrotv)

SIDOARJO: Sempat dipandang sebelah mata, tanaman umbi porang kini semakian mendunia. Padahal, di Indonesia porang awalnya dianggap hanya makanan ular.

Meningkatnya ekspor porang dalam aneka bentuk, termasuk tepung, tak lepas dari perkembangan gaya hidup (lifestyle). Porang banyak diminati untuk program diet yang sudah menjadi gaya hidup manusia sekarang ini.  

"Mengonsumsi porang sudah menjadi lifestyle bagi masyarakat. Karena porang baik untuk program diet," ujar Devi, salah satu eksportir tepung porang.

Selain digunakan untuk diet, porang juga diyakini bisa mengobati penyakit diabetes. Sebab, porang mengandung karbo dan kalori yang rendah.

"Permintaan dari negara Cina, Thailand dan Laos cukup tinggi. Di tiga negara ini, diet dengan porang sudang menjadi gaya hidup, " tandasnya.   

Saat ini, lanjut Devi,  sudah mulai banyak masyarakat di Indonesia yang menanam porang karena nilai ekonominya sangat tinggi.

"Sekarang sudah banyak yang mulai menaman porang.  Cocok ditanam di dataran tinggi atau tempat yang cuacanya dingin, " ucapnya.

 

 


(TOM)

Berita Terkait