SIDOARJO: Nekat keluar dari tempat kerja, seorang pria di Kabupaten Sidoarjo ini memilih beternak burung finch. Hasilnya, meraup untung jutaan rupiah per bulan
Pria nekat ini adalah Agus Dwi, warga Dusun Wates Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Sebelumnya, ia bekerja di perusahaan taksi.
"Saya memilih menekuni berternak burung jenis finch. Mulai blackthroat, sanger, lemon finch dan red siskin. Selain hobi, hasilnya juga lumayan, " ujarnya membuka cerita, Senin 6 September 2021.
Menjadi peternak burung, setiap hari Agus Dwi disibukkan dengan kegiatan merawat serta memberikan pakan belasan kandang penangkaran miliknya.
BACA: Kisah Mantan Petinju Nasional Sukses Ternak Tikus Putih
Perawatan harian burung-burung kecil ini cukup mudah, hanya memberikan ekstra fooding atau pakan tambahan seperti sayuran sawi dan telur burung puyuh.
"Selain itu, mengecek tempat pakan dan mengganti air minum agar terjaga kebersihannya. Serta tak lupa menjemur burung selama kurang lebih satu jam, " ujarnya.
Meskipun jenis burung kecil, namun blackthroat yang mempunyai nama latin serinus africanus ini memiliki suara yang indah dan harganya cukup lumayan tinggi.
Untuk anakan blacktroat yang sudah bisa makan sendiri alias mandiiri dihargai Rp 750 ribu hingga Rp 800 ribu per ekor. Sementara burung sanger dijual Rp 450 hingga Rp 550 ribu perekor.
Sedangkan burung red siskin dan lemonfich dijual seharga Rp 1,2 juta hingga 1,5 juta perpasang.
Meskipun mempunyai belasan kandang penangkaran, namun Agus mengaku kerap menolak pesanan pembeli karena produksi anakan burung tergantung dari produktifitas indukannya.
"Saat ini sangat sulit ditemukan peternak burung finch. Terutama jenis blacktroat karena karakternya yang galak, " ucapnya.
Kepada para peternak pemula disarankan untuk membeli burung blacktroat saat masih anakan. Sebab, peternak bisa mengetahui karakter burung yang dimilikinya.
(TOM)
