KPID Jatim Evaluasi Uji Coba Siaran Magna Channel dan BNTV

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mengapresiasi dua stasiun televisi berjaringan baru, Magna Channel dan BN TV. Kehadiran keduanya diharapkan mengoptimalkan konten serta potensi dan pengembangan sumber daya lokal.

Saat ini, KPID Jatim sedang melakukan evaluasi uji coba siaran atau EUCS, permohonan izin penyelenggaraan penyiaran atau (IPP) terhadap dua saluran digital baru, Magna Channel Jatim dan BNTV  Jawa Timur di Kantor KPID Jawa Timur, Jalan Ngagel Timur Surabaya.

Koordinator Bidang Penindakan Pelanggaran Isi Siaran KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua Mulyosudarmo mengatakan evaluasi uji coba siaran pada dua televisi digital baru ini, tidak mengalami kendala.

Namun, KPID Jawa Timur menekankan pentingnya media televisi digital untuk memberikan informasi yang beragam dan berimbang kepada masyarakat di Jawa Timur.

"KPID Jawa Timur meminta penegasan dan komitmen untuk mengoptimalkan potensi dan pengembangan sumber daya manusia atau  lokal dari Jawa Timur. Termasuk isi siaran konten yang ditampilkan untuk mengedepankan potensi budaya dan masyarakat Jawa Timur," ujarnya.  

Sementara Magna Channel Jatim maupun BNTV Jawa Timur berkomitmen penuh untuk mengusung konten siaran maupun merekrut SDM lokal.
Magna channel jatim yang mulai beroperasi pada 10 Juli 2020 ini  hadir dengan visi televisi hiburan dan inspiratif. Selain itu,  memberikan hiburan alternatif yang mencerahkan dengan menampilkan hiburan dengan muatan edukasi.

Sedangkan BNTV Jawa Timur hadir dengan visi menjadi media panduan literasi bisnis dan finansial yang dapat membantu menggerakkan perekonomian masyarakat Jawa Timur. Terutama yang berskala lokal dan nasional.

Setiap hari, Magna Channel Jatim menyuguhkan siaran lokal Jawa Timur selama 30 menit/ mulai pukul 15.30  hingga 16.00 WIB. Sedangkan, BNTV  Jawa Timur mulai pukul 16.30 hingga 17.00 WIB.

Untuk lima tahun pertama, target pemirsa aktif Magna Channel Jatim maupun BNTV Jawa Timur adalah puluhan ribu orang dari penduduk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.

 


(TOM)