Kampung Inggris Kediri Bakal Dipercantik

Kampung Inggris di Kediri. (ist) Kampung Inggris di Kediri. (ist)

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal mempercantik 'Kampung Inggris' di Kediri. Sekitar 1.400  rumah tidak layak huni (RTLH) akan dibantu renovasi.
 
Hunian yang layak huni diharapkan dapat mendorong daerah tersebut menjadi lebih tertata sekaligus mendorong generasi muda yang ingin belajar berbahasa Inggris yang baik dan benar di kawasan eduwisata tersebut.
 
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, saat ini masih banyak pemerintah daerah yang mengalami masalah banyaknya RTLH di daerah. Untuk itu, pihaknya siap membantu Pemda mengentaskan RTLH.

"Kami siap membantu Pemda termasuk Pemkab Kediri yang ingin mengentaskan masalah rumah tidak layak huni di daerah Kampung Inggris," ujar Khalawi dalam keterangan tertulis, Minggu, 18 April 2021.
 
Salah satu bantuan perumahan yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mengurangi jumlah RTLH adalah Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Rumah yang tidak layak huni nantinya akan mendapatkan dana stimulan dari pemerintah sebesar Rp20 juta yang dapat digunakan oleh masyarakat penerima bantuan untuk pembelian bahan material bangunan dan upah tukang.
 
"Dalam Program BSPS ini kami juga melibatkan masyarakat secara berkelompok membangun rumah tidak layak huni dengan dana stimulan. Untuk dana yang kami salurkan adalah Rp20 juta untuk pembelian bahan bangunan Rp17,5 juta dan sisanya Rp2,5 juta untuk upah tukang," jelasnya.
 
Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyatakan setiap Kepala Daerah pasti membutuhkan bantuan serta program dari pemerintah pusat. Salah satu program yang paling krusial dan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat adalah Program BSPS.
 
"Saya melakukan audiensi ke Dirjen Perumahan dan menyampaikan bahwa tahun ini Kabupaten Kediri membutuhkan Program BSPS sebanyak 1.400 sekian rumah," ungkapnya.
 
Menurutnya, Program BSPS sangat dibutuhkan untuk merubah hunian masyarakat di Kampung Inggris agar lebih layak huni dan sehat. Hal itu dikarenakan sekarang Kampung Inggris menjadi kawasan Eduwisata dimana orang datang ke situ untuk belajar dan berwisata sehingga penataan kawasan dan perumahan masyarakat bisa lebih baik lagi.
 
"Tapi persoalan di Kampung Inggris per hari ini adalah tata kelolanya sudah tidak tertata dengan baik. Pompa air sudah sangat berdekatan dengan septic tank. Dan pada saat saya tes air di sana, saya kasih kaporit reaksinya langsung berubah menjadi warna hitam," katanya.
 
Selain bantuan perumahan melalui bedah rumah masyarakat, saya juga akan berkomunikasi dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) agar kualitas air masyarakat bisa diperbaiki dan lebih layak konsumsi.

 


(TOM)