Era Pandemi, Asuransi Berbasis Digital Tumbuh Pesat

Perusahaan rintisan bidang teknologi asuransi (insurtech), Qoala Plus mengalami pertumbuhan pesat. (ft/ist)  Perusahaan rintisan bidang teknologi asuransi (insurtech), Qoala Plus mengalami pertumbuhan pesat. (ft/ist) 

SURABAYA: Masa pandemi covid-19, penjualan asuransi melalui platform digital  mengalami pertumbuhan pesat. Salah satunya dialami perusahaan rintisan bidang teknologi asuransi (insurtech), Qoala Plus. 

Pada 2020, Qoala Plus berhasil mencatatkan premi nasional sebesar Rp 50 miliar atau tumbuh sebesar 15 persen. Angka ini di atas  pertumbuhan premi perusahaan asuransi di Indonesia yang rata-rata tumbuh berkisar 7 persen. 

"Pencapaian qoala plus di masa pandemi tahun 2020 ini, dihasilkan dari 70 ribu polis asuransi dan lebih dari 10 ribu partisipan," ujar Sugeng Purnomo Vice President of Offline Business Qoala, Sugeng Purnomo saat di Surabaya, Jumat 15 Januari 2021. 

Diungkapkan Sugeng, dari angka premi nasional yang diraih Qoala Plus sebesar Rp 50 miliar, kontribusi dari Surabaya cukup besar mencapai 20 persen atau sekitar Rp 7,7 miliar. 

"Melihat kontribusi itu, Qoala Plus tahun ini akan menjadikan Surabaya sebagai poros optimalisasi potensi penjualan asuransi di wilayah Indonesia Timur dan Tengah," tandasnya. 

Ditambahkan Sugeng, pembatasan sosial akibat pandemi covid-19 yang terjadi saat ini,  membuat aplikasi Qoala Plus hadir memberikan solusi akses produk asuransi kepada masyarakat.  

"Jika di tahun 2020 Qoala Plus memiliki sebanyak 19 lini bisnis produk asuransi, maka tahun 2021 ini inovasi akan dikembangkan lebih banyak. Utamanya pada produk yang berfokus pada asuransi kesehatan,  termasuk produk yang bersifat santunan, " tandasnya. 

Selain melakukan berbagai inovasi produk asuransi,  Qoala Plus memastikan masayarakat juga memiliki kemudahan saat melakukan proses klaim. 

Melihat pasar asuransi tumbuh pesat, tahun ini Qoala Plus mentargetkan pertumbuhan premi bisa empat kali lipat dari sebelumnya. 

"Ke depan asuransi berbasis teknologi digital ini akan dikembangkan di beberapa wilayah. Seperti di Makassar, Denpasar dan beberapa kota di sekitar Surabaya, " ujarnya.   


(TOM)